Prabowo Minta Mendikti Bina Mahasiswa agar Tak Terhasut Isu yang Memecah Bangsa

Jakarta — Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyampaikan pesan khusus kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) untuk lebih memperhatikan pembinaan mahasiswa di perguruan tinggi. Prabowo me minta bina agar mahasiswa Indonesia tidak mudah terhasut oleh isu-isu provokatif yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam pernyataan yang di sampaikan saat menghadiri sebuah acara nasional di Jakarta, Prabowo menggarisbawahi pentingnya peran dunia pendidikan dalam menjaga stabilitas negara, terutama di kalangan generasi muda. Menurut Prabowo, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus di bimbing untuk berpikir kritis namun tetap menjaga semangat persatuan dan cinta tanah air.
Mahasiswa adalah Aset Bangsa
Prabowo menegaskan bahwa mahasiswa adalah aset terbesar bangsa Indonesia, yang kelak akan memimpin berbagai sektor kehidupan, baik pemerintahan, ekonomi, sosial, hingga budaya. Karena itu, pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan menjadi aspek penting dalam pendidikan tinggi.
“Mahasiswa kita adalah calon pemimpin masa depan. Mereka harus di ajarkan untuk berpikir kritis, namun juga cinta Tanah Air, loyal kepada bangsa dan negara, serta tidak mudah di hasut oleh kepentingan kelompok tertentu,” ujar Prabowo.
Menurutnya, Indonesia yang merupakan negara besar dengan beragam suku, agama, dan budaya, sangat membutuhkan persatuan yang kokoh. Generasi muda, terutama mahasiswa, harus menjadi penjaga nilai-nilai Pancasila dan NKRI, bukan malah menjadi alat kepentingan pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
Peran Penting Mendikbudristek
Dalam arahannya, Prabowo meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim dan jajarannya untuk lebih intensif melakukan pembinaan, dialog, serta edukasi kepada mahasiswa di seluruh Indonesia. Menurut Prabowo, kementerian pendidikan harus menjadi penjembatan antara aspirasi mahasiswa dengan kepentingan bangsa agar tidak terjadi salah paham yang berujung pada tindakan-tindakan destruktif.
“Para rektor, dosen, dan pihak kampus harus menjadi teladan dan pembimbing. Mereka harus aktif menjelaskan kepada mahasiswa mana yang benar dan mana yang salah. Kita butuh generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga bijaksana dalam bertindak,” tegas Prabowo.
Tantangan di Era Digital
Prabowo juga menyoroti tantangan besar di era digital saat ini, di mana berita bohong (hoaks), ujaran kebencian, dan informasi menyesatkan dengan mudah menyebar di media sosial. Hal ini, menurutnya, sering kali menjadi pemicu keresahan di kalangan mahasiswa, sehingga pembinaan karakter harus di utamakan sejak dini.
“Kita tahu, sekarang banyak informasi menyesatkan, bahkan adu domba, yang masuk ke lingkungan kampus. Ini tidak boleh di biarkan. Mahasiswa harus di ajarkan memilah informasi dan tidak terpancing emosi oleh berita-berita yang tidak jelas asal-usulnya,” kata Prabowo.
Prabowo mengajak seluruh pihak, termasuk kampus, organisasi mahasiswa, hingga masyarakat, untuk membangun dialog sehat, agar mahasiswa dapat menyalurkan-aspirasi secara-konstruktif, bukan-destruktif.
Menjaga Hak Demokrasi Mahasiswa
Namun, meskipun Prabowo menekankan pentingnya mahasiswa tidak terprovokasi, ia juga menegaskan-bahwa hak demokrasi mahasiswa untuk menyampaikan pendapat harus di hormati. “Silakan mahasiswa mengkritik, menyampaikan pendapat, itu adalah bagian dari demokrasi. Tapi harus di lakukan dengan cara yang baik, tidak melanggar hukum, tidak menyebarkan kebencian atau permusuhan,” ucapnya.
Kesimpulan: Pendidikan Karakter Jadi Prioritas
Pesan Prabowo ini menegaskan bahwa pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan di perguruan tinggi harus menjadi prioritas. Mahasiswa di harapkan menjadi agen perubahan yang positif, bukan alat kepentingan pihak yang ingin memecah belah bangsa.
Dengan kolaborasi antara-pemerintah, kampus, dan-mahasiswa-sendiri, di harapkan iklim akademis yang sehat, kritis, dan cinta tanah air bisa-terus-tumbuh, sehingga-Indonesia memiliki-generasi-penerus-yang-siap-menghadapi-tantangan-zaman-tanpa-melupakan-jati-diri bangsa.