KETUA DPP NASDEM DISERANG

KETUA DPP NASDEM DISERANG

Mobil Ketua DPP NasDem Diserang, Kader Cedera dan Polisi Didesak Bertindak Tegas

Peristiwa mengejutkan terjadi pada Selasa, 19 November 2024, ketika mobil yang ditumpangi Ketua DPP Partai NasDem wilayah Sumatera 1, Bakhtiar Ahmad Sibarani, diserang di Desa Mela 2, Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Utara. Serangan ini di duga merupakan tindakan terencana oleh kelompok tertentu, menargetkan Bakhtiar dan rombongannya saat mereka dalam perjalanan pulang ke Barus setelah menghadiri kegiatan politik.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan, mobil rombongan di hadang di Jalan Lintas Sibolga-Barus oleh sejumlah orang yang di lengkapi alat-alat kekerasan. Bakhtiar menjelaskan bahwa situasi di lokasi terlihat seperti telah “di kondisikan.” Serangan di lakukan secara brutal, dan dalam insiden tersebut, salah satu anggota rombongan mengalami luka tikaman. Mobil yang di tumpangi Bakhtiar juga mengalami kerusakan pada kaca belakang akibat aksi kekerasan tersebut.

Video insiden ini sempat viral di media sosial, menunjukkan sejumlah orang menghadang dan mencoba memprovokasi rombongan. Beberapa di antaranya bahkan mengenakan pakaian dengan gambar politisi dari pihak lawan, yang di duga terkait dengan serangan itu.

Respons dan Tuntutan Hukum

Bakhtiar mengaku mengenali beberapa pelaku yang terlibat dalam serangan itu. Ia menegaskan akan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum. “Kami berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku agar demokrasi di Tapanuli Tengah tetap terjaga,” ujarnya. Bakhtiar juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak memicu provokasi selama periode pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Kecaman dan Imbauan Damai

Serangan ini menuai kecaman luas, terutama dari Partai NasDem. Mereka menilai tindakan tersebut tidak hanya merugikan korban tetapi juga mencoreng semangat demokrasi yang seharusnya di junjung tinggi selama Pilkada. Bakhtiar meminta semua pihak, termasuk tim sukses dari berbagai kandidat, untuk bersaing secara sehat tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum.

“Jangan merasa terzalimi padahal menzalimi. Jangan merasa di tindas padahal menindas. Mari bertanding secara friendly,” tambahnya dalam pernyataan yang menyerukan suasana kondusif selama proses pemilu.

Langkah Selanjutnya

Polisi di harapkan segera menangkap para pelaku yang terlibat dan mengusut motif di balik serangan ini. Sementara itu, insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban dalam proses demokrasi, terutama di wilayah yang kerap menjadi medan persaingan politik sengit.

Dengan situasi yang masih memanas, masyarakat di minta tetap waspada dan melaporkan setiap potensi konflik atau tindakan provokatif yang dapat merusak stabilitas daerah​

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top